pohon manggis di tepi rawa
tempat kakek tidur beradu
sedang menangis nenek tertawa
melihat kakek bermain gundu
buah pinang buah belimbing
ketiga dengan buah mangga
sungguh senang berbapak sumbing
biar marah tertawa juga
tanam jerangau di bukit tinggi
mati di pijak anak badak
melihat sang bangau sakit gigi
gelak terbahak penghulu katak
berderak-derak sangkutan dacing
bagaikan putus diimpit lumpang
bergerak-gerak kumis kucing
melihat tikus bawa senampang
senagis letak di timbang
pemulut kumbang pagi-pagi
menangis katak di kubangan
melihat belut terbang tinggi
bibuk buluh bermuat tulang
anak siam pulang berbaris
duduk mengeluh panglima elang
melihat ayam bercengkang keris
hilir lorong mudik lorong
bertongkat batang temberau
bukan saya berkata bohong
katak memikul paha kerbau
jual bayam pembeli kipas
kipas hilang atas perangkap
sejak ayam menjadi opas
banyak elang yang tertangkap
guru samad membeli batik
batik di ikat dengan benang
terbang semangat penghulu itik
melihat ayam berlumba berenang
dikedai yahya berjual surat
dikedai kami berjual sisir
kak buaya melompat kedarat
melihat kambing terjun keair
jual pepaya dengan kandil
kandil buatan orang inggris
melihat buaya menyandang bedil
sapi dan kerbau tegak berbaris
anak bakau di rumpun salak
patah taruknya ditimpa genta
riuh kerbau tergelak-gelak
melihat beruk berkaca mata
dari ambun hendak keperak
singgah sebentar ke semarang
si jibun mencari kerak
hitam hidungnya kena arang
pohon manggis pohon embacang
ketiga dengan pohon lulita
duduk menangis abang pincang
katanya jalan tidak rata
jemur bijan dengan kulitnya
jemur di atas pohon lembayung
hari hujan sangat lebat
lamun si pandir mengepit payung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar