Rabu, 16 November 2011

PANTUN

pohon manggis di tepi rawa
tempat kakek tidur beradu
sedang menangis nenek tertawa
melihat kakek bermain gundu

buah pinang buah belimbing
ketiga dengan buah mangga
sungguh senang berbapak sumbing
biar marah tertawa juga

tanam jerangau di bukit tinggi
mati di pijak anak badak
melihat sang bangau sakit gigi
gelak terbahak penghulu katak

berderak-derak sangkutan dacing
bagaikan putus diimpit lumpang
bergerak-gerak kumis kucing
melihat tikus bawa senampang

senagis letak di timbang
pemulut kumbang pagi-pagi
menangis katak di kubangan
melihat belut terbang tinggi

bibuk buluh bermuat tulang
anak siam pulang berbaris
duduk mengeluh panglima elang
melihat ayam bercengkang keris

hilir lorong mudik lorong
bertongkat batang temberau
bukan saya berkata bohong
katak memikul paha kerbau

jual bayam pembeli kipas
kipas hilang atas perangkap
sejak ayam menjadi opas
banyak elang yang tertangkap

guru samad membeli batik
batik di ikat dengan benang
terbang semangat penghulu itik
melihat ayam berlumba berenang

dikedai yahya berjual surat
dikedai kami berjual sisir
kak buaya melompat kedarat
melihat kambing terjun keair

jual pepaya dengan kandil
kandil buatan orang inggris
melihat buaya menyandang bedil
sapi dan kerbau tegak berbaris

anak bakau di rumpun salak
patah taruknya ditimpa genta
riuh kerbau tergelak-gelak
melihat beruk berkaca mata

dari ambun hendak keperak
singgah sebentar ke semarang
si jibun mencari kerak
hitam hidungnya kena arang

pohon manggis pohon embacang
ketiga dengan pohon lulita
duduk menangis abang pincang
katanya jalan tidak rata

jemur bijan dengan kulitnya
jemur di atas pohon lembayung
hari hujan sangat lebat
lamun si pandir mengepit payung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar